Memiliki gelar sarjana ternyata
bukanlah jaminan dalam mendapatkan pekerjaan, hal ini dialami oleh Nurcholis ,
Sarjana Pendidikan agama Islam IAIN Yogyakarta. Pria Kelahiran Magelang 18
Oktober 1996 ini sempat menjadi pengangguran selama 6 bulan, sebelum akhirnya
memutuskan untuk menjadi TKI di Arab Saudi.
Ironisnya,
meskipun dikontrak tertulis bekerja sebagai operator komputer, namun ternyata
dia menjadi cleaning service. Sempat merasa shock namun dia tidak mau meratapi
nasibnya, ia pun bangkit dan bekerja dengan sungguh – sungguh, hingga akhirnya
ia naik jabatan beberapa kali dan akhirnya dipercaya menjadi marketing manager
Hotel di Arab Saudi.
Setelah
3 tahun merantau, Pria yang akrab di sapa Nur ini kembali ke Indonesia dan
menikah dengan Siti Nur Qomariyah atas akrab disapa Itong. Mereka berdua kemudian
mulai mengumpulkan modal untuk memulai usaha. Itong kemudian menjadi TKI di
Taiwan sedangkan Nur karena tidak kunjung berangkat ke Taiwan akhirnya mulai
merintis usaha berbekal uang yang dikirim oleh sang istri, inilah cikal bakal
usaha tekstil meraka yang diberi nama Multazam Tekstil. Kini Usaha Nur dan
Itong sudah berkembang pesat, dengan belasan cabang toko yang tersebar di Jawa
Tengah, tidak hanya itu mereka juga membuka toko helm yang diberi nama Distro
Helm.
Kepeduliannya
dalam bidang pendidikan, mereka salurkan dengan membuka sekolah TK yang diberi
nama Be Smart. Nur dan Itong pun melakukan kegiatan sosial dengan mendirikan
sebuah yayasan pondok pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Multazam.
Saat ini Nur dan Itong sudah merasakan buah manis kerja keras mereka, sempat
menjadi buruh dinegeri orang sekarang menjadi bos bagi diri sendiri.
No comments:
Post a Comment